Friday, July 24, 2009

Beberapa Tips Untuk Menyelesaikan Lagu Anda

Artikel asli ditulis oleh Jason Timothy. Versi asli dapat dilihat di : http://www.musicsoftwaretraining.com/blog/?p=251

Perspirasi vs. Inspirasi

Ketika sedang membuat sebuah komposisi, pernahkah kamu merasa tiba-tiba kehabisan ide? Kamu sudah menciptakan sebuah groove yang enak, tapi nggak tau gimana cara menyelesaikan groove tersebut menjadi sebuah lagu utuh?

Jangan menunggu inspirasi. Dengarkanlah lagu tersebut di dalam kepalamu, dan gerakkan badanmu seakan kamu sedang menikmati lagu tersebut dipertunjukkan di sebuah gig. Bayangkan dirimu berkeringat karena bergerak mengikuti beat lagu tersebut.

Energi yang tercipta dalam gerakanmu menciptakan sebuah “emosi”, dan emosi selalu menjadi dasar dari inspirasi.

Komposisi vs. Sound Design

Saya akui, semua musisi elektronik kenamaan memiliki keunikan tersendiri, yaitu dalam penciptaan sound (sound design) yang menjadi bagian-bagian dari lagu mereka.

Hanya saja, tidak semua orang adalah ahli dalam sound design. Proses ini dapat membawa diri kalian dari keadaan “sangat terinspirasi” menuju kelelahan mental.

Ketika kita sedang membuat sebuah komposisi, kecepatan adalah faktor utama penentu selesai atau tidaknya komposisi tersebut. Biasanya kita perlu untuk tetap berada dalam mood ”sangat terinspirasi” tersebut supaya syaraf-syaraf kreatif kita mampu menetaskan nada-nada atau ide-ide bagian dari lagu yang sedang kita komposisikan. Banyak produser lagu yang berhasil bukanlah ahli dalam sound design, tapi mereka memiliki kemampuan yang bagus dalam mengorganisir suara-suara serta mampu bergerak cepat dalam menciptakan sebuah komposisi. Mereka sudah memiliki sound-sound bass standar yang basic, yang nantinya dapat diganti dengan sound lain, untuk sesegera mungkin menuangkan ide-ide mereka. Begitupun dengan sound lead synth, pad, string, drum loops dan drum kits. Mereka biasanya memprioritaskan untuk bisa menuangkan terlebih dahulu segala ide-idel melodi, bassline, lead line, drum pattern dan sebagainya tanpa memikirkan bagaimana harus men-tweak sound tersebut menjadi seperti apa yang mereka inginkan untuk terdengar. Adalah penting untuk memisahkan waktu untuk membuat komposisi dengan waktu untuk melakukan sound design. Mencoba untuk melakukan keduanya dalam satu sesi hanya akan melelahkan syaraf-syaraf pendengaran dan kreativitas kalian.

Ciptakan Puncakmu

Yang saya maksud dengan puncak disini adalah bagian dari lagu kita dimana saat ia dimainkan, semua orang yang sedang menonton kita akan bergerak, berdansa dan menepukkan tangannya di atas kepala mengikuti beat lagu yang kita mainkan. Inilah bagian dari lagu kita yang paling berenergi. Bagian inilah yang paling ditunggu orang setelah dihajar oleh intro, breakdown dan build-up di lagu kita. Saat sudah mencapai bagian puncak, kita harus berhenti menambahkan elemen-elemen lain ke dalam lagu tersebut karena hanya akan mengaburkan energi yang telah tercipta dan merusak mood pendengarnya. Bagian puncak inilah dimana semua part dari lagu kita dapat dikeluarkan dan terdengar harmonis tanpa merusak satu sama lain.

Biasanya, bagian puncak ini terletak di ¾ dari panjang lagu yang kita buat. Ini bukan peraturan resmi, tapi kalau kalian memiliki kesulitan untuk menyelesaikan lagu yang sedang kalian buat, tidak ada salahnya untuk mengikuti peraturan yang sudah terbukti mensukseskan produser lain sampai kalian cukup percaya diri untuk menciptakan aturan sendiri.

Berikut adalah struktur lagu electronic dance music yang umum :

1. Intro (8-16 bar) – beat sederhana yang memudahkan DJ untuk melakukan beat match.

2. Bassdrop (32 bar) – saat dimana track bassline mulai dikeluarkan.

3. Breakdown/build up (4-8 bar) – biasanya kick drum dimatikan, dan mulai dikeluarkan arp lead dan part synth lain

4. Groove (32-64 bar) – di bagian ini, hampir semua part terdengar, tapi belum semuanya, crowd dapat mulai bergerak di bagian ini.

5. Breakdown/build up (4-8 bar) – kembali pelan-pelan part-part yang berat dihilangkan, persis seperti breakdown pertama, tapi bisa ditambahkan elemen-elemen yang lebih dramatis.

6. Puncak (32-64 bar) – bagian inilah dimana semua part lagu tersebut terdengar dan crowd mencapai puncak emosi mereka. Biasanya setelah 32 bar, perlahan-lahan part-part lagu dihilangkan sampai mencapai keadaan seperti di bagian Groove.

7. Outro (8-16 bar) – mirip dengan bagian intro, untuk mempermudah DJ

Supaya lagu tetap terdengar dinamis, tambahkan elemen baru tiap 4-8 bar. Elemen kecil seperti perubahan LFO/ Filter Cutoff sekalipun dapat membuat lagu terdengar dinamis.

Buatlah struktur lagu tersebut sesuai dengan apa yang ada di kepala kita sesegera mungkin setelah kita selesai membuat komposisi bassline, drumline, synth lead, pad dan lainnya. Jangan pikirkan dulu tentang efek transisi dan sebagainya. Buatlah dulu imaji visual dari lagu tersebut di depan mata kita, barulah nanti kita tambahkan sedikit demi sedikit elemen-elemen untuk mempermanis lagu tersebut.

Cara lain yang bagus dalam mencari inspirasi adalah dengan mendengarkan lagu dari orang lain. Contohlah struktur lagu lain yang kita sukai. Hal ini bukanlah sebuah pencurian ide, tapi lebih sebagai proses belajar untuk mengetahui cara berpikir para produser sukses di luar sana.

No comments:

Post a Comment